Assalamualaikum,
Whenever I go to any mosque or "surau" ( a small mosque in Malaysia) to perform my prayer in congregation, I observe that not many of us Muslims are aware of the following hadith:-
It was narrated by Abu Juhaim r.a. who heard the Prophet (PBUH) said, "If a person knows the sins of walking infront of a person who is performing his "solat" (prayer), he would rather wait for 40 years than to walk infront of that person." (al-Bukhari and Muslim)
We can therefore deduce from the above hadith that to walk across a person who is performing his solat is a big sin.
However, I observe that it's not only the problem of a person walking across another person who is performing his solat. It is also the problem of the person who is performing the solat, not to give an opportunity for the other person(s) to avoid walking across him. Let me quote you two (2) examples, as follows:-
Scenario No.1
In Islam, it is encouraged and quite a common sight to find Muslims arriving at the mosque early, before the time for mandatory prayer (solat fardhu) is due, to perform solat sunat (optional prayer) such as "sunat tahiyatul masjid" (respect the mosque as the House of Allah SWT). However, it is also a common sight to find them performing at the back of the mosque instead of at the front. This is not a problem if the mosque is large or there are not many Muslims. However, when the mosque is small or there is a big crowd of Muslims, then it becomes a real challenge trying to avoid walking across the persons who are praying to find a spot to perform one's own "solat sunat".
Scenario No.2
This happens after a mandatory prayer has been performed in a congregation. We find some Muslims "rushing" to the back to perform the 2-rakaat optional prayer (solat sunat rawatib). Instead of performing it at where they were before, they go at the back portion to perform this prayer instead. As a result, those who wish to leave the mosque also finds it a challenge to avoid themselves from walking across the persons who are performing the "solat sunat" prayer.
During the Prophet's time (PBUH), he (PBUH) and his companions used items like the saddle of a horse or a spear or even an arrow (which they poked into the ground) to be placed infront of them whenever they wanted to perform their prayer in the open desert. These items functioned as a barricade or blockage.
Thus, we should always have a barrier infront of us whenever we perform our prayer in an area where there is a crowd. For instance, we can use our briefcase or travelling bag placed infront of us as a barrier. If we are in a mosque and don't carry these items with us, we should look for an item in the mosque such as a chair or a standing fan to become the barrier. Otherwise we can look for a column or go to the back of another person to perform our prayer. Worst come to worst, we can go to the front most part of the mosque to perform our prayer where a person can't walk across us.
We go to a mosque to pray in congregation hoping to be rewarded with 27 times as compared to praying alone. However, if we walk across someone who is praying or we pray at a place where it's very difficult for someone to avoid walking across us, unless we place a barrier infront of us, then the sins from there may exceed the 27 times reward that we get from the congregational prayer. Is it worth it then?
Wallahu'alam
P/S - I hope this information is of some benefits to you and please forward it to our fellow Muslims for their benefits too.
-------------------------------------------------------------------------------------
Bila saya pergi ke mana-mana masjid atau surau untuk menunaikan solat fardhu, saya dapati bahawa ramai umat Islam yang mungkin tidak menyedari tentang adanya hadith sahih yang berikut: -
Daripada Abu Jahim Al-Anshari r.a. Nabi s.a.w. bersabda, "Jikalau mengetahui oleh orang yang lalu di hadapan seorang yang sembahyang akan apakah seksanya, nescaya adalah berhenti ia selama empat puluh tahun terlebih baik dari ia lalu di hadapan yang sembahyang itu." (Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
Maka bolihlah ditafsirkan dari hadith tersebut bahawa melangkah atau lalu di hadapan orang yang sedang mengerjakan sembahyang itu adalah berdosa besar. Tetapi apa yang saya perhatikan berlaku di masjid-masjid dan surau-surau sekarang bukan sahaja masaalah orang yang melangkah di hadapan orang yang sedang bersembahyang, tetapi masaalahnya juga orang yang mengerjakan solatnya itu tidak mengizinkan orang lain daripada mengelakkan diri daripada berjalan di hadapannya. Saya berikan 2 senario yang berikut:-
Senario No.1
Adalah digalakkan dan menjadi kebiasaan untuk datang ke masjid lebih awal sebelum waktu masuk solat fardhu. Masaalahnya adalah bila mereka memilih untuk berada di barisan belakang dan bukan mengisi ruang-ruang kosong di bahagian barisan hadapan untuk mengerjakan solat sunat. Akibatnya mereka-mereka yang datang kemudian daripada mereka terpaksa melalui tempat yang sedang mereka bersolat itu. Kalau sudah terlalu ramai yang sedang bersolat, maka menjadi sukar untuk mereka berjalan ke bahagian depan masjid tanpa melalui di hadapan mereka yang sedang bersolat itu. Dalam keadaan begini, agak susah untuk mengelakkan diri daripada melintasi orang-orang yang sedang bersolat, kan?
Senario No.2
Senario yang kedua pula adalah apabila solat sunat rawatib di kerjakan selepas mengerjakan solat fardhu. Selepas sahaja Imam habis membaca doa dan belum sempat lagi yang lain habis bersalaman antara mereka, terdapat beberapa Muslimin yang sudah pergi ke barisan-barisan belakang untuk mengerjakan solat sunat rawatib. Akibatnya yang baharu selesai bersalaman tadi tidak ada ruang untuk berjalan keluar dari masjid tanpa berjalan di hadapan mereka-mereka yang sedang bersolat sunat itu.
Pada zaman Nabi s.a.w. dahulu, baginda s.a.w. dan sahabat-sahabatnya menggunakan barang-barang seperti pelana kuda, tombak atau panah yang di cacakkan ke dalam tanah sebagai "dinding" di hadapan mereka sebelum mereka memulakan solat.
Di zaman sekarang ini, kita boleh menggunakan beg kita sebagai penghadang. Sekiranya kita tidak membawa "penghadang" bersama kita, adalah dinasihatkan supaya kita menggunakan penghadang yang sediaada di masjid itu seperti tiang atau kipas berdiri atau seelok-eloknya pergi lah ke barisan hadapan masjid untuk menunaikan solat sunat kita.
Kita ka masjid untuk solat berjemaah supaya pahala kita dapat di gandakan sehingga 27 kali berbanding dengan bersolat seorang diri. Tetapi sekiranya di masjid, kita melangkah di hadapan orang yang sedang bersolat atau pun tempat kita bersolat itu tidak memberi peluang bagi orang-orang lain daripada mengelakkan diri daripada melangkah di hadapan kita, maka dosa yang telah kita lakukan itu mungkin lebih berat daripada pahala yang kita terima daripada solat berjemaah itu.
Wallahu'alam
P/S : Saya berharap pengetahuan ini akan dapat memberikan munafaat kepada kita semua dan diedarkan atau disebarkan kepada kaum-kaum Muslimin dan Muslimat yang lain untuk rujukan bersama.
